Laman

Rabu, 18 Februari 2015

Pembidaian

Assalamu'alaikum. :)

Pembidaian
Bidai atau spak adalah alat dari kayu, anyaman kawat/bahan lain yang kuat tetapi ringan yang digunakan untuk menahan/menjaga agar bagian tulang yang patah tidak bergerak (Immobiliasi)

#Tujuan dilakukan pembidaian :
1. Mencegah pergerakan atau pergeseran dari ujung tulang yang patah.
2. Mengurangi terjadinya cedera baru di sekitar bagian tulang yang patah.

3. Memberi istirahat pada anggota badan yang patah.
4. Mengurangi rasa nyeri.
5. Mempercepat penyembuhan.

#Macam-macam bidai : 
1. Bidai Keras, umumnya terbuat dari kayu, aluminium, karton, plastik atau bahan yang kuat dan ringan. Pada dasarnya merupakan bidai yang paling baik dan sempurna dalam keadaan darurat. Kesulitannya adalah mendapatkan bahan yang memenuhi syarat di lapangan. Contoh : Bidai kayu, bidai udara, dan bidai vakum.
2. Bidai Traksi, bidai bentuk jadi yang bervariasi tergantung dengan pembuatannya, hanya dilakukan oleh tenaga yang terlatih khusus, umumnya dipakai dalam patah tulang paha.
3. Bidai Imrovisasi, bidai yang dibuat dengan bahan yang cukup kuat dan ringan untuk penopang. Pembuatannya sangat tergantung dari bahan yang tersedia dan kemampuan improvisasi si penolong. Contoh : Majalah, koran, karton, dll.
4. Gendongan/Belat & Bebat, pembidaian dengan menggunakan pembalut umumnya dengan dipakai mitela atau kain segitiga, dan memanfaatkan tubuh penderita sebagai sarana untuk menghentikan pergerakan daerah cedera. Contoh : Gendongan lengan.

#Prinsip pembidaian :
1. Lakukan pembidaian pada tempat dimana anggota badan mengalami cedera (perban yang dipindahkan).
2. Lakukan juga pembidaian pada persangkaan patah tulang, jadi tidak perlu harus dipastikan dulu ada tidaknya patah tulang.
3. Melewatkan 2 sendi yang berbatasan.

#Syarat-syarat pembidaian :
1. Siapkan alat-alat selengkapnya.
2. Bidai harus meliputi 2 sendi dari tulang yang patah sebelum dipasang, diukur dulu pada anggota badan korban.
3. Ikatan jangan terlalu keras dan terlalu kendor.
4. Bidai dibalut dengan pembalut sebelum digunakan.
5. Ikatan balut cukup jumlahnya, dimulai dari sebuah atas dan bawah tempat yang patah.
6. Kalau memungkinkan anggota gerak tersebut ditinggikan setelah dibidai.
7. Sepatu, gelang, jam tangan, dan alat pengikat perlu dilepas.

Semoga bermanfaat,
Wassalamu'alaikum.. :)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar